Jumat, 12 Desember 2014

IKAN MAS BAKAR (BANDUNG)

IKAN MAS BAKAR (BANDUNG)


BAHAN :
3 ekor (500 gram) ikan mas
1 sendok teh garam
1/2 sendok teh air jeruk nipis

BAHAN BUMBU :
4 cm jahe diparut
8 butir bawang merah, dicincang halus
1/4 sendok teh garam
1/4 sendok teh kaldu ayam bubuk

BAHAN OLESAN :
4 sendok makan kecap manis
1 sendok makan minyak goreng
1 sendok teh ketumbar bubuk
1 sendok makan bumbu

BAHAN SAMBAL :
100 ml santan dari 1/2 butir kelapa
1 sendok teh air asam (dari 1/2 sendok teh asam jawa dan 2 sendok the air)
1/2 sendok teh garam
1/2 sendok teh gula merah
2 sendok makan minyak untuk menumis

BUMBU HALUS (HALUSKAN DENGAN DIULEK)
4 buah cabai merah besar
4 buah cabai merah keriting
2 cm kencur, dibakar
2 cm jahe, dibakar
4 butir kemiri, digoreng
5 butir bawang merah, dibakar
2 siung bawang putih, dibakar

BAHAN LALAPAN :
3 buah terung bulat
1 buah ketimun
3 tangkai kemangi
6 lembar daun selada

CARA MEMBUAT IKAN MAS BAKAR BANDUNG :
1. Bersihkan sisik. Buang isi perut ikan. Taburi garam dan air jeruk nipis. Diamkan 15 menit.
2. Bumbu: aduk bahan bumbu sampai rata.
Masukkan bumbu ke dalam perut ikan mas dan lumuri seluruh permukaan ikan.
3. Bakar sambil dioles bahan olesan sampai matang.
4. Sambal: panaskan minyak. Tumis bumbu halus sampai harum.
5. Masukkan santan, air asam, garam, dan gula merah. Masak sampai matang dan kental.
6. Sajikan bersama lalapan dan sambal.

IKAN BAKAR ALA PADANG


Bahan :
1 Ekor Ikan kembung ukuran besar, bersihkan
1 buah jeruk nipis
50 ml Santan kental Bumbu Halus:1 sdm cabe merah giling (sesuai selera deh)
6 butir bawang merah
2 butir bawang putih
1 cm jahe
2 cm kunyit
2 cm lengkuas
10 cm serai
Garam
Cara membuat :
Lumuri Ikan dengan air jeruk , campur bumbu halus dengan santan lalu Balur ke seluruh bagian ikan .Diamkan kira-kira 30 menit.
Bakar sampai matang sambil dioleskan sisa bumbu yang ada.
Sajikan dengan sambal kecap

Resep Masakan Ikan Mas Bakar

Ikan Mas Bakar
Bagi anda yang suka masakan ala bakar, anda perlu mencoba Ikan Mas Bakar yang satu ini. Selain rasanya gurih masakan yang satu ini juga lezat. Anda ingin mencari tahu bagaimana cita rasa masakan Ikan Mas Bakar ini?
Berikut resep Ikan Mas Bakar:
Bahan:
300 gram ikan mas
1/2 buah jeruk nipis, ambil airnya
1/4 sendok teh garam
1 sendok makan mentega, leleh kan
2 sendok makan kecap manis
Bumbu (dihaluskan):
1/2 sendok makan ketumbar
2 siung bawang putih
3 butir bawang merah
Cara membuat:
1. Aduk bumbu halus, air jeruk nipis, dan garam.
2. Masukkan ikan mas, diamkan selama 30 menit.
3. Bakar ikan di atas bara api hingga matang sambil dioles mentega dan kecap manis

Resep Masak Ikan Bakar Kecap Enak Mantap

Resep Ikan Bakar kecap enak pas dan mantap buat hidangan keluarga di akhir pekan. Ikan yang digunakan bisa disesuaikan dengan kesukaan keluarga terutama yang mudah ditemukan dipasar-pasar tradisional seperti ikan gurame, ikan nila ataupun ikan mas namun kalau suka ikan bakar laut juga enak lho.. Selanjutnya simak saja sajian lengkap resep masakan ini biar tahu juga cara bakar ikan agar hasilnya enak dan lezat

Ikan Bakar

Resep Ikan bakar


Ikan bakar yang disajikan di resto memang terasa enak tapi lebih enak lagi bila kita membuatnya sendiri, tertama pada saat weekend ataupun ketika ada arisan keluarga. Ramai-ramai kita siapkan bersama anggota keluarga lainnya aneka bumbu untuk masak ikan bakar kecap ini. Tentunya jangan dilupakan sambal yang pas untuk menu kita ini, yaitu sambal kecap (sudah kami postig sebelumnya) dan tumis tauge sayurnya. Yuk silahkan dicek resep membuat ikan bakar ini

Bahan dan bumbu ikan bakar :
  • 2 ekor Ikan Mas / Ikan Gurame / Ikan Nila (sesuai selera)
  • 5 sendok makan Kecap Manis
  • 3 sendok makan Minyak untuk menumis
  • 2 sendok teh Air Jeruk Nipis
  • 1 sendok makan Air Asam Jawa

Bumbu-bumbu (di halus) :
  • 2 buah Cabe Merah besar, buang biji agar tidak pedas
  • 3 buah Cabe Merah keriting, buang biji agar tidak pedas
  • 2 buah Cabe Rawit merah, buang biji agar tidak pedas
  • 7 butir Bawang Merah
  • 4 siung Bawang Putih
  • 2 sendok teh Ketumbar bubuk
  • 1 ruas jari Jahe
  • 1 sendok teh Garam

Bahan Sambal Kecap
  • Kecap Manis
  • Tomat
  • Cabe Rawit merah
  • Cabe Rawit hijau
  • Bawang Merah
  • Air Jeruk Nipis
  • Simak lebih lengkap di Resep sambal Kecap

Cara Membuat Ikan Bakar

  • Bersihkan bagian perut ikan, cuci bersih dan dikerat. Sisihkan
  • Masukkan ikan ke dalam wadah, beri perasan air jeruk, aduk secara merata dan diamkan selama 15 menit.
  • Panaskan minyak, dan tumis bumbu yang telah dihaluskan sampai harum.
  • Tambahkan air asam jawa dan kecap manis dan aduk sampai rata. Angkat
  • Selanjutnya olesi ikan dengan bumbu yang telah dibuat tadi
  • Bakar ikan sambil dioles menggunakan sisa bumbu sampai matang.
  • Sajikan ketika masih hanga

Bandeng Bakar Sambal Dabu-Dabu


Di dekat kantor saya yang lama, juga di bilangan Kuningan, ada sebuah warung makan yang menyajikan bandeng presto bakar yang super lezat. Begitu lezatnya hingga pengunjung yang datang bukan hanya dari pekerja kantoran di sekitar daerah tersebut saja tetapi bahkan dari kantor-kantor yang cukup jauh jaraknya. Keunikan bandeng bakar atau goreng di warung tersebut adalah sambal bawangnya yang pedas. Jika umumnya ayam atau ikan bakar selalu disajikan dengan sambal terasi maka warung ini menggunakan sambal bawang yang terbuat dari cabai rawit merah dan bawang putih yang dihaluskan kemudian disiram dengan minyak panas bekas menggoreng bandeng. Memang sedap sih, tetapi setelah menyantapnya, anda harus segera menggosok gigi karena bau bawang yang seakan tidak hilang di seantero mulut :).


Bandeng bakar yang saya sajikan kali ini berbeda dengan ala warung tersebut, bandeng tidak saya presto karena mempresto bandeng memerlukan waktu cukup lama sedangkan saya harus segera mempersiapkan lauk makan siang untuk tim renovasi rumah Pete. Sambalnya saya cari yang praktis-praktis saja, sambal dabu-dabu. Cukup iris-iris semua bahan dan kucuri jeruk nipis dan jadilah sambal asam pedas yang segar dan pas untuk menemani si bandeng bakar. Hmm, mantap!

Tips untuk masakan ini:
  • Gunakan bandeng yang masih segar, ciri-cirinya daging bandeng ketika kita tekan terasa kenyal dan tidak menimbulkan bekas tekanan jari. Mata ikan berwarna jernih dan merah, bukan buram dan pucat. Insang ketika dibuka berwarna merah segar dan tidak pucat. 
  • Bungkus ikan bandeng dengan daun pisang kemudian bakar diatas panggangan, harum daun pisang yang dipanggang membuat ikan bakar menjadi lebih mantap. Jika anda tidak menggunakan alas daun pisang seperti yang saya lakukan - ikan dibakar  langsung diatas bara - maka sebaiknya sisik ikan dibiarkan saja agar daging tidak rusak ketika dibakar. 
  • Buang insang dan isi perut, cuci ikan hingga bersih kemudian lumuri permukaan ikan dengan air jeruk nipis, diamkan sebentar. 
  • Kerat-kerat daging ikan, dan lumuri dengan bumbu termasuk juga ke dalam perut ikan agar bumbu meresap, diamkan selama + 30 menit.
 Berikut ini resep dan cara membuatnya.


Bandeng Bakar Sambal Dabu-Dabu
Resep hasil modifikasi sendiri

Bahan:
- 1 ekor ikan bandeng ukuran besar
- 1 buah jeruk nipis
- 1 sendok makan minyak sayur/margarine
- 1 sendok teh garam, untuk melumuri ikan

Bumbu dihaluskan untuk ikan bakar:
- 3 siung bawang putih
- 3 siung bawang merah
- 1 sendok teh ketumbar
- 1 ruas kunyit
- 1 ruas jahe
- 1 sendok makan air asam
- 1 sendok teh garam
- 1 1/2 sendok teh gula jawa

Pelengkap:
- sambal dabu-dabu
- kecap manis

Bahan sambal dabu-dabu:
- 2 buah tomat merah ukuran besar, potong kubus kecil
- 3 buah bawang merah, cincang halus
- 5 butir cabai rawit merah atau hijau, rajang kecil
- 1 sendok teh garam
- 1 butir jeruk nipis, peras airnya

Cara membuat:
Bersihkan ikan, kerat-kerat dagingnya. Lumuri dengan air jeruk nipis dan 1 sendok teh garam ke seluruh badan dan bagian dalam perut ikan. Diamkan sebentar. Tidak usah dicuci lagi.


Dalam mangkuk kecil, masukkan bumbu halus dan minyak goreng, aduk rata. Lumuri bumbu halus keseluruh permukaan ikan, diamkan selama + 30 menit. 

Siapkan panggangan, alas panggangan dengan beberapa lembar daun pisang, letakkan ikan diatas daun pisang. Atau anda juga bisa menggulung daun pisang ke seluruh badan ikan dan membakarnya diatas panggangan. Cari cara yang menurut anda paling mudah. Panggang ikan diatas bara atau panggangan yang diletakkan diatas kompor, gunakan api yang tidak terlalu besar agar ikan matang merata hingga ke dalam dan daun pisang tidak lekas hangus terbakar. Ganti daun pisang jika daun mulai habis terbakar supaya api tidak langsung menyentuh permukaan ikan. Sedikit merepotkan memang, tetapi hasilnya tidak mengecewakan.


Balik ikan jika satu sisi telah matang dan panggang hingga tidak ada air yang keluar dari badan ikan. Angkat ikan jika telah benar-benar matang. Sajikan ikan dengan nasi hangat, sambal dabu-dabu dan kecap manis. 


Sambal Dabu-Dabu
Siapkan mangkuk kecil, masukkan semua bahan sambal termasuk garam dan air jeruk nipis. Aduk rata. Jadikan sambal dabu-dabu pendamping ikan bandeng bakar. 

Kembung Bakar dengan Sambal Segar Gandaria


Terkadang yang anda inginkan hanyalah kesederhanaan... 

Ketika saya ke toko buah langganan minggu lalu, saya melihat di konter sayuran tampak ter-packing rapi buah gandaria. Air liur saya kontan menetes membayangkan buah yang berasa asam dan unik ini dalam racikan sambal pedas nan segar. Hmm, terakhir saya menikmati buah ini sekitar setahun yang lalu saat seorang teman membawanya dari Bogor. Buah gandaria memang sangat nikmat jika dicampur ke dalam sambal terasi dengan cabai mentah. Nasi berbakul-bakul dengan lauk seadanya pun bisa lenyap tanpa ada rasa dosa. Nah, kali ini saya akan menggunakan buah berwarna hijau ini ke dalam sambal segar yang terdiri dari irisan tomat merah, cabai rawit dan terasi untuk menemani ikan kembung dalam bumbu sederhana yang di bakar di atas kompor. Hmm, baunya menguar ke seantero rumah Pete dan menghipnotis siapapun yang masuk untuk... apalagi kalau bukan ke dapur dan makan! ^_^


Gandaria atau nama lokal lainnya adalah jatake adalah tanaman asli dari kepulauan Indonesia dan Malaysia. Tanaman ini dimanfaatkan buah, daun dan batangnya. Buah gandaria yang dijual umumnya dalam kondisi masih muda, berukuran kecil + sebesar kelereng, berwarna hijau dengan biji berwarna ungu. Rasanya asam segar. Dalam kondisi masih muda seperti ini, buah gandaria umum digunakan sebagai campuran rujak atau sambal gandaria. Ketika telah masak, buah akan berwarna kuning dan memiliki rasa asam-manis dan bisa langsung dimakan. Menurut Wikipedia, daun gandaria juga umum untuk digunakan sebagai lalap.


Untuk mengolahnya menjadi sambal, biasanya buah muda dibelah dan dibuang bijinya yang terasa agak sedikit getir namun jika buahnya terlalu kecil saya biasanya langsung menumbuknya beserta biji dan mencampurkannya di sambal. Kulitnya yang berwarna hijau dan renyah tidak perlu dikupas. Sensasi gandaria dalam sambal memang sangat unik dan berbeda dengan rasa buah asam/belimbing wuluh. Sulit untuk diungkapkan, namun yang jelas memang membuat nafsu makan menjadi menggila. Nah, karena rasanya telah sedemikian unik maka lauk yang menemaninya pun tidak perlu susah-susah resepnya, dengan ikan, ayam, tempe atau tahu gorengpun lezat. Kali ini saya membuat kembung bakar dengan bumbu yang sangat sederhana namun ketika dilahap bersama nasi hangat dan sambal gandaria maka rasanya menjadi luar biasa!

Berikut resepnya ya.



Kembung Bakar dengan Sambal Segar Gandaria
Resep hasil modifikasi sendiri

Bahan:
- 6 ekor ikan kembung dengan ukuran sedang, siangi isi perut dan insang. Cuci bersih, kerat-kerat bagian badannya dengan pisau.

Bumbu perendam ikan, haluskan:
- 1 1/2 sendok teh garam
- 1 siung bawang putih
- 1 sendok teh ketumbar
- 1 1/2 ruas kunyit
- 2 sendok makan air asam Jawa

Bahan & bumbu sambal:
- 10 butir buah gandaria muda, belah dua buang bijinya.
- 10 butir cabai rawit merah atau hijau
- 1 1/2 sendok teh terasi, bakar
- 2 butir tomat merah, potong kotak kecil
- 1 sendok teh garam
- 2 sendok teh gula pasir
- 200 ml air matang

Cara membuat:
Membuat ikan bakar
Siangi ikan kembung, buang isi perut dan insangnya. Cuci bersih. Kerat-kerat di bagian badan ikan dengan menggunakan pisau tajam. Masukkan ke mangkuk dan tuangkan bumbu perendam ke ikan. Aduk rata dan remas-remas agar bumbu meresap. Diamkan selama minimal 10 menit.


Siapkan panggangan, bisa menggunakan bara arang kayu, loyang anti lengket atau panggangan kawat seperti yang saya pergunakan. Olesi permukaannya dengan margarine atau minyak goreng. Atau alasi dengan alumunium foil seperti yang saya lakukan agar air yang menetes tidak mengotori pemanggang.

Tata ikan diatas panggangan dan bakar hingga satu sisi kecoklatan dan matang, balikkan. Bakar sisi sebelahnya, angkat ikan dari panggangan jika kedua sisi telah benar-benar matang. Angkat.  

Membuat sambal 


Siapkan cobek, masukkan terasi, gula pasir dan garam, giling hingga halus. Tambahkan cabai rawit, giling kasar saja. Masukkan buah gandaria dan tumbuk hingga buah hancur tapi tidak sampai lumat. Tuangkan gilingan cabai, gandaria, terasi dan garam ke mangkuk kecil. Tambahkan air dan tomat. Aduk rata, cicipi rasanya.  


Sambal siap disajikan dengan ikan bakar dan nasi putih hangat. Yummy!

Tongkol Panggang dengan Air Asam


Tongkol merupakan salah satu jenis ikan kegemaran saya, walau kalau mau jujur hampir semua ikan saya sukai. Kecuali ikan hiu, ini karena otak saya telah sukses tercuci dengan film Jaws yang memang melegenda sehingga sulit rasanya membayangkan harus mengkonsumsi ikan predator ini. Ikan lainnya yang tidak saya sukai adalah ikan patin dan ikan lele. Alasannya bukan karena rasanya yang kurang lezat, namun karena saya tidak pernah sukses memasaknya dengan benar sehingga sering kali bau amis ikan masih kuat terasa membuat perut langsung bergolak. 

Nah salah satu masakan ikan tongkol yang saya gemari dan dapat dimasak dalam sekejap adalah tongkol yang direbus di dalam bumbu yang terdiri atas cabai, bawang merah dan bawang putih yang dihaluskan. Bersama air asam, daun salam dan potongan lengkuas, maka tongkol rebus ini terasa luar biasa sedap dan mampu membuat anda menyantap nasi panas berpiring-piring. Selain direbus maka ikan ini juga sedap jika dipanggang sebentar di atas pan dengan balutan sambal dan terbungkus dalam belitan daun pisang seperti yang kali ini saya sajikan. Bersama guyuran sambal air asam yang pedas dan segar saya jamin tidak ada seorang pun yang berani menolaknya! ^_^


Ikan tongkol yang gendut dengan daging yang tebal dan gurih ini memang fleksibel untuk diolah menjadi aneka masakan, ditambah dengan  harganya yang  murah dan selalu tersedia di pasar Blok A membuatnya menjadi ikan andalan saya. Nah kalau bercerita tentang tongkol, ikan ini cukup memberikan cerita suka duka waktu saya kecil. Sejak bayi hingga berusia sekitar 7 tahun saya dan sekeluarga tinggal di Tanjung Pinang, Riau. Kepulauan kecil, kampung halaman Ibu saya ini dikelilingi dengan laut, sehingga tak heran seafood pun melimpah ruah dan murah harganya. Sudah bisa ditebak setiap hari menu sehari-hari kami tak jauh dari ikan, cumi-cumi dan kerang.

Saat kemudian alm. Bapak dipindah tugaskan ke Pulau Jawa maka kami pun tinggal di sebuah desa kecamatan kecil bernama Paron, dimana makanan laut tak pernah merambah kesana. Bisa dibayangkan betapa kangennya kami mencicipi gurihnya ikan segar dan sedapnya cumi-cumi yang dimasak dalam bumbu yang sederhana. Di  pasar memang banyak yang menjual ikan sungai seperti lele, wadher dan kutuk namun lidah saya yang telah terbiasa dengan rasa ikan laut yang lebih sedap, membuat ikan sungai kurang nendang rasanya. Terkadang ada juga pedagang yang menjual pindang ikan tongkol di pasar. Ikan tongkol yang telah direbus dengan garam ini di kemas dalam keranjang bambu kecil bernama besek yang tahan berhari-hari lamanya. Ikan jenis inilah yang kemudian menjadi andalan Ibu saya untuk mengobati rasa kangen kami.


Suatu hari di pasar Paron, ikan tongkol yang dipindang atau di Jakarta biasa disebut ikan cuwe ini tiba-tiba jumlahnya membludak di pasar. Ukurannya lumayan besar dan harganya juga cukup terjangkau. Ibu saya sejak pagi telah membeli beberapa besek ikan dan memasaknya bersama rajangan cabai rawit, tomat hijau dan bawang merah yang banyak. Ikan tumis cabai ini memang masakan andalan keluarga kami karena rasanya yang super delicious dan dijamin mampu menghabiskan nasi panas sebakul. Hari itu, kebetulan jatuh pada hari Minggu, kami pun berpesta pora menyantap ikan yang terasa gurih dengan daging yang masih kenyal, tanda ikan pindang tersebut masih segar.

Wokeh jangan mengira bahwa semua akan berjalan mulus dan indah! Walau rasanya memang mantap namun si pindang ikan tongkol ternyata menimbulkan bencana susulan. Sekitar setengah jam setelah menyantapnya kepala saya mulai terasa berdenyut-denyut dan muka pun terasa panas. Mata berair dan pandangan juga mulai berkunang-kunang. Tanda-tandanya mirip seperti saat kita hendak terserang flu. Iseng saya pun masuk ke kamar mencari adik saya Wiwin yang saya tahu turut menyantap tumis ikan bersama. "Kenapa muka mu merah banget?", tanya adik saya terheran-heran saat melihat saya. Sambil menekan-nekan pelipis yang terasa berdenyut dengan ujung jari saya menatap wajah Wiwin dan hampir shock saat melihatnya. Muka bulat Wiwin tampak merah membara seperti kepiting rebus dan sedikit membengkak. "Coba sana lihat kaca, muka mu juga merah dan bengkak," tunjuk saya sambil ketawa ngakak. Kami berdua lantas berdiri di depan kaca dan terkaget-kaget sendiri melihat tampang kami yang terlihat aneh. "Kepala ku pusing banget dan muka terasa panas," keluh saya yang diikuti dengan anggukan Wiwin. "Aku juga. Kenapa ya?". Berdua akhirnya kami pun mencari Ibu yang ternyata baru saja tergopoh-gopoh pulang dari pasar membawa seplastik besar air kelapa segar. "Kita keracunan ikan tongkol"! Jerit Ibu saya yang membuat kami berjengit ketakutan.


Apa yang ada dalam benak anda saat mendengar kata keracunan makanan? Well bagi saya kata-kata tersebut cukup mengerikan karena dalam bayangan saya telah tergambar tubuh yang terkapar di ICU, perut yang dipompa dan mulut yang dicekoki dengan minyak goreng untuk merangsang muntah. Lebih mengerikan lagi kalau kemudian semua usaha itu tidak mempan maka nyawa pun bisa melayang. Ibu saya dengan sigap menenangkan kami semua sambil mengedarkan gelas berisi air kelapa, "Ayo cepat di minum! Mama tadi juga merasa pusing dan demam tapi setelah minum air kelapa pusing dan panas di muka langsung hilang." Tanpa ba-bi-bu lagi kami pun langsung menegak bergelas-gelas air kelapa dan ajaibnya tidak sampai sepuluh menit semua rasa yang tidak nyaman tadi langsung hilang. Air kelapa memang sungguh obat yang sangat mujarab. Sejak kejadian itu Ibu saya menjadi sangat berhati-hati membeli pindang ikan tongkol di pasar. Beliau tidak akan membeli pindang ikan ketika jumlahnya meluber di pasar karena menurutnya pada saat itu ikan di tangkap dengan menggunakan racun sehingga residu racun masih ada di dalamnya. Ini teori Ibu saya, mungkin benar mungkin juga tidak. ^_^


Kembali ke ikan tongkol panggang yang kali ini saya posting. Karena ikan saya panggang di pan, untuk membuatnya cepat matang maka saya membelah ikan secara membujur menjadi dua bagian yang agak pipih. Ikan yang telah dilumuri dengan jeruk nipis dan garam ini kemudian saya tutup dengan sambal merah dan bungkus dengan daun. Karena tidak memiliki daun pisang, saya pun lantas menggunakan daun lengkuas yang kebetulan pohonnya banyak saya miliki di halaman depan. Ikan yang telah terbungkus kemudian di panggang sebentar di penggorengan datar hingga matang. Sebenarnya ikan panggang sudah sangat lezat disantap begitu saja dengan nasi panas, namun saya masih menambahkan guyuran air asam yang segar. Membuat masakan ini menjadi lebih nendang. 

Nah bagi anda yang sering berselancar di web atau blog Malaysia mungkin sering melihat resep air asam disana. Sambal air asam yang terbuat dari asam Jawa, irisan tomat, rajangan cabai rawit, bawang merah dan sedikit terasi ini memang sedap dan segar untuk menemani segala macam lauk yang dibakar atau dipanggang. Tambahkan irisan jeruk limau atau jeruk nipis untuk membuat air asam menjadi lebih harum dan saya jamin air liur anda akan menetes-netes saat meraciknya. ^_^

Berikut resep dan prosesnya ya! 


Tongkol Panggang dengan Air Asam
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 4 porsi

Tertarik dengan resep ikan lainnya? Silahkan klik link di bawah ini: 
Ikan Layang Sumbat Belakang
Sup Ikan Tongkol
Asam Keueng Aceh  

Bahan tongkol panggang:
- 2 ekor ikan tongkol, berat masing-masing 400 gram + air perasan dari 1 butir jeruk nipis + 1 sendok teh garam

Bumbu ikan panggang, haluskan:
- 10 buah cabai merah keriting
- 5 cabai rawit
- 4 siung bawang putih
- 5 siung bawang merah
- 1/2 sendok makan ketumbar bubuk
- 1/4 sendok teh kunyit bubuk
- 1 sendok teh garam
- 1 sendok makan gula Jawa, sisir halus

Bahan dan bumbu air asam:
- 2 sendok teh garam
- 2 sendok makan gula Jawa, sisir halus
- 2 sendok teh terasi dibakar
- 200 ml air asam jawa pekat
- 200 ml air matang
- 6 buah cabai rawit merah atau hijau
- 2 buah tomat merah, iris tipis 
- 5 siung bawang merah, rajang tipis 
- 1/2  butir jeruk jeruk nipis, rajang tipis 

Cara membuat:


Siapkan mangkuk, masukkan garam, gula merah, terasi bakar dan 2 sendok makan air asam. Dengan menggunakan punggung sendok haluskan terasi dan bahan lainnya hingga larut. Masukkan air asam Jawa, air, aduk rata. Masukkan semua bahan air asam lainnya, aduk rata. Cicipi rasanya. Tambahkan gula atau garam untuk menyeimbangkan rasa. Sisihkan.


Siapkan ikan tongkol, siangi ikan. Saya membuang bagian kepalanya. Belah membujur ikan hingga menjadi dua bagian. Cuci bersih, buang darah yang menggumpal yang terdapat di perut dan di tengah badan ikan. Lumuri ikan dengan air jeruk nipis dan garam. Diamkan selama 10 menit. 


Siapkan mangkuk, masukkan bumbu ikan yang dihaluskan. Aduk rata dan cicipi rasanya. Seimbangkan gula dan garam. Bagi bumbu menjadi 4 porsi.

Siapkan daun pisang (saya menggunakan daun lengkuas), letakkan ikan di tengah daun, lumuri kedua permukaan badan ikan dengan 1 porsi bumbu. Bungkus ikan dengan daun dan semat kedua ujung daun dengan lidi. 

Panggang ikan di permukaan wajan atau penggorengan datar atau bisa juga menggunakan alat pemanggang atau pembakar yang anda miliki di rumah. Panggang hingga satu sisi kecoklatan, balikkan dan panggang sisi lainnya hingga matang. Tidak memerlukan waktu lama untuk memanggang, asalkan permukaan daun telah kecokklatan maka dipastikan ikan telah matang. Angkat