Jumat, 12 Desember 2014

Bothok Ikan Patin Sragen ala Just Try & Taste


Iseng-iseng melihat video di Okefood.com, eh ketemu dengan masakan bothok ikan patin. Bothok ini dijual oleh sebuah warung makan di Sragen, sebuah kota di Jawa Tengah yang dekat sekali jaraknya dengan kampung halaman saya, Ngawi. 

Beberapa kali singgah di Sragen, saya belum pernah mampir ke warung makan tersebut untuk mencicipi bothok patin-nya yang terkenal. Melihat videonya, air liur saya mengalir. Tapi apalah daya? Kalau saja si warung masih ada di seputaran Jakarta, saya mungkin masih nekat mengunjunginya

Ikan patin bukan ikan favorit saya karena selama ini kalau mengolah ikan patin, bau tanahnya tidak bisa 100% hilang sehingga mengganggu selera makan. Kalau makan Sup Ikan Patin  atau Patin Asam Padeh di Pekanbaru lain cerita, 2 mangkuk pun tandas tak bersisa karena tidak ada aroma tanah sama sekali. Katanya sih, dari literatur dan artikel yang saya baca, ikan patin di Pekanbaru berbeda perkembangbiakannya dengan yang di Jakarta. Disana ikan diternakkan dalam keramba di sungai dengan air yang mengalir, sedangkan di Jakarta diternakkan di empang dengan dasar tanah atau lumpur dengan air yang tidak mengalir lancar. 

By the way any way busway, karena ngiler dengan si bothok Patin yang tak terjangkau oleh jarak, pergilah saya ke pasar membeli satu ekor ikan Patin. Cukup satu ekor saja untuk percobaan. Setidaknya kalau tidak habis tidak merasa terlalu berdosa.

Setelah beberapa kali me-rewind si video buat menangkap bumbu-bumbunya dan melakukan modofikasi sana-sini karena penjelasan bumbu yang digunakan saya rasa kurang lengkap. Akhirnya, jadi juga si Bothok Ikan Patin ala Just Try & Taste. Apakah tastenya akan terasa seperti aslinya? Walahualam. Nanti kalau mudik ke Ngawi saya sempatkan mampir ke Sragen. 

Hanya saja, menurut saya bau tanah ikan tertutup oleh bumbu dan santan  kental serta tentu saja cabai rawit yang kalau di-videonya bisa buat persediaan di dapur selama dua minggu. Jadi mungkin, 'boro-boro' memikirkan bau lumpur sedangkan lidah kita saja lagi terbakar api :)

 

Bothok Ikan Patin Sragen ala Just Try & Taste
Resep diadaptasikan dari Okefood.com

Bahan:

1 ekor ikan patin, berat 500 gram. Siangi, cuci bersih hingga kulit ikan terasa kesat. Potong melintang menjadi 4 bagian. Remas-remas dengan 1 sendok makan garam dan 1 sendok makan air jeruk nipis. Biarkan 20 menit, goreng hingga kering. Sisihkan. 

Bumbu:

- 15 butir cabe rawit, kalau kurang pedas bisa ditambahkan lagi ;)
- 2 batang seledri
- 5 butir bawang merah
- 3 butir bawang putih
- 5 butir kemiri
- 2 ruas jahe, pipihkan
- 3 ruas lengkuas, pipihkan
- 3 lembar daun salam
- 3 sendok makan air asam jawa
- 1 butir tomat merah, iris tipis
- 1/2 sendok teh kaldu bubuk
- 5 butir belimbing wuluh (optional), belah menjadi 2.
- 1 sendok makan gula pasir

- 1 1/2 sendok teh garam
- santan kental 400 ml.

Cara Membuat:


Goreng utuh-utuh bawang merah, bawang putih, kemiri hingga matang. Haluskan, sisihkan.

Rebus cabai rawit sebentar + 2 menit, hanya untuk menghilangkan bau langu saja. Ulek kasar.

Masak santan, bumbu halus, cabai rawit, salam, lengkuas dan jahe hingga mendidih. Masukkan ikan patin goreng, belimbing wuluh, dan tomat, garam, gula, air asam jawa. 

Aduk-aduk sebentar agar bumbu dan santan meresap ke ikan. Matikan api, masukkan daun seledri dan daun bawang.  Aduk rata.

Ambil dua lembar daun pisang, letakkan satu potong ikan patin dan kuah santan sebanyak 1 sendok sayur. Bungkus bentuk tum, seperti hendak membungkus bothok lainnya atau pecel. Sematkan dengan lidi, lakukan hingga semua ikan patin terbungkus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar